Tips
Memakai Jilbab yang Benar dalam Islam
Bismillah,
Assalaamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Kaifa haaluk
ya saudariku fillah..?
Semoga Allah
selalu menjagamu dan meneguhkanmu dalam setiap jenjang-jenjang kebaikan..
Suatu kemirisan, di tengah teknologi yang sedemikian canggihnya, pasar fashion yang sedemikian mengedepankan berbagai model dan merk yang katanya keluaran baru. Mulai dari jeans, skatters, kaos, rompi, skirt, de el el. Bahkan busana muslimah pun tidak ketinggalan menawarkan kreasi-kreasi modeling bermacam corak, dan tentunya harganya bisa meraup koceng yang tidak sedikit. Belum lagi kosmetik..
Hmm..
Sehingga,
saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah
banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak
kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah
banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi
betis.Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang
semakin rusak ini.
Aku tidak tahu beberapa tahun mendatang,
mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin
beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan
aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari
musibah ini.
Yang lucu
(tidak pantas juga sih dianggap lucu, apa lah ana tidak tau cara
mengekspresikannya), busana muslimah itu lho.. Dimodel-modelin. Bahkan sudah
berubah fungsi, untuk mempercantik diri keluar. Iyyadzubillah
Apa bedanya
antunna dengan wanita yang tidak berjilbab..?
Berjilbab
hanya ingin terlihat cantik. Ujung-ujungnya berhias, pakai jilbab, gamis ketat.
Allaahu Rabb…
Cara
berpakaian apa ini….?
Serius ya….
Beragam mode
busana kini telah membanjiri penjuru dunia. Meruyak semarak tak hanya di
perkotaan saja, bahkan pedesaanpun tak luput olehnya. Ironisnya, peminat produk
yang notabene jahiliyah itu justru dari kalangan wanita-wanita muslimah.
Suatu hal
yang tak dapat dipungkiri lagi, bahwa maraknya busana-busana jahiliyah tersebut
merupakan salah satu program orang-orang kafir dalam menghancurkan umat islam.
Mereka merusak para wanita terlebih dahulu dari segi busananya, dan membuat
para wanita risih dengan jilbab, menebarkan berbagai kerancuan seperti
perkataan : “Busana itukan hanya masalah adat istiadat saja!
Berpakaian itu ibarat seni. Jadi setiap orang bebas memilih mode yang sesuai
dengan dirinya masing-masing.” Semua itu dikarenakan mereka
menganggap, jika para wanita muslimah sudah berhasil dirusak, rusaklah sudah
sendi-sendi agama lainnya, satu demi satu. Mengapa kaum muslimin masih belum
sadar dari kelalaiannya selama ini? Akankah hal ini segera mereka akhiri?!!
Setiap muslimah diwajibkan memakai jilbab untuk menutup auratnya. Tetapi dalam
berjilbab ini ternyata masih banyak yang salah, melenceng dari syariat islam
dan cenderung menjerumus ke hal yang dilarang. Berikut adalah cara berjilbab
yang banyak berkembang dikalangan
muslimah tetapi sebenarnya salah dan dilarang. Dalam berjilbab
seharusnya para muslimah jangan mendahulukan fashion ketimbang syariat. Fashion
boleh, dianjurkan malah. Allah itu indah dan mencintai keindahan. Tetapi
fashion harus mengikut syariat, bukan syariat yang mengikut fashion.
Mari kita lihat fashion jilbab sekarang
yang salah dan boleh dikatakan menyerupai pakaian agama lain:
1. 1.
Jilbab yang Bersanggul
Larangan jilbab yang bersanggul ini
datang sendiri dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada
dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita
yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk
unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak
akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama
perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Jelas sekali diterangkan rasulullah bahwa wanita yang seperti itu
tidak akan masuk syurga dan mencium baunya pun tidak. Maka ini peringatan bagi
kita muslimah untuk bermuhasabah diri.
2. Fashion Jilbab
Menyerupai Biarawati Kristian
Orang yang
menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar
di Fathul Bari, 10/282, di
shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut
Tafsir, 1/152)
Sangat dilarang umat islam untuk
menyerupai suatu kaum. Nah disini dibahas fashion yang menyerupai biarawati
kristian, yang seperti apa itu? Fashion para biarawati yaitu menggunakan
penutup seperti jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Mungkin masih sering
kita jumpai para muslimah yang mengenakan jilbab dengan menampakkan bentuk
lehernya. Itu merukan hal yang dilarang karena menyerupai kaum kristian.
Baik telah ana jelaskan diatas tentang
cara berjilbab yang mungkin masih banyak atau sedang ngetren-ngetren nya di
kalangan muslimah apalagi remaja, tetapi sayangnya dilarang.
Renungkanlah,
masuk kategori manakah kita…?
Tetapi…
Masih ada yang masih mengikuti syar’iat
cara berjilbab-berbusananya.
Pembahasan lebih serius ya…
Di tengah-tengah asyiknya para wanita
dengan mode busana ala barat, disaat para wanita lelap dimanjakan oleh kemajuan
zaman, disana sekelompok wanita sholihah dengan anggun dan sopan mengenakan
mahkota mereka yaitu jilbab muslimah tanpa peduli cemoohan, ejekan, dan hinaan
masyarakatnya, karena mereka tahu betul hadits Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam yang
sangat populer dan akrab di telinga kita semua :
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam ini pada awalnya datang dalam
keadaan asing dan akan kembali asing lagi. Maka sungguh berbahagia orang-orang
yang asing” (HR. Muslim)
Dalam satu sisi, kita patut bersyukur
karena di zaman kita sekarang dan di negeri kita yang mayoritas muslim ini,
kesadaran mengenakan busana muslimah cukup lumayan, bahkan kian hari bertambah
meningkat. Namun di sisi lain ternyata banyak saudari kita yang salah faham
dengan hakekat jilbab muslimah, mereka menyangka jilbab hanya sekedar kerudung
saja. Akhirnya, seperti kita lihat sekarang ini, banyak wanita berkerudung tapi
bercelana jeans, berkaos ketat, berpakaian tembus pandang, memakai pakaian
diatas lutut dan lain sebagainya. Seakan-akan kerudung tak ubahnya hanya
sebagai asesoris belaka seperti yang diterangkan di atas.
Hai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,
“Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha
pengampun lagi maha penyayang.” (al Ahzab:59)
ngin tahu apa syarat-syaratnya.
1.
Menutupi
seluruh tubuh selain yang dikecualik
Lihat surat an Nuur: 31 ya.. Ayat
ini menegaskan kewajiban bagi para wanita mukminah untuk menutup seluruh
perhiasan, tidak memperlihatkan sedikitpun kepada orang-orang yang bukan
mahromnya kecuali perhiasan yang biasa nampak.
2.
Tidak ketat
sehingga menggambarkan bentuk tubuh
Saudariku…Perhatikanlah pesan putri
Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam, Fatimah binti Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam.. Beliau pernah berpesan kepada
Asma’ : “Wahai Asma’ ! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita
yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya…)” (Dikeluarkan
Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dan Baihaqi).
Kainnya harus
tebal, dan tdak tembus pandang sehingga tidak namubuh. Tidak menyerupai pakaiaaki
Ada hadits nih, Dari Ibnu
Abbas rodhiyallohu anhu berkata
:“Rosululloh shollallohu alaihi
wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad
shohih) Tidak mencolok
dan berwarna yang dapat menarik perhatian
Tabarruj
adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta
segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat membangkitkan syahwat
kaum lelaki.
Sungguh aneh tapi nyata, banyak para
wanita apabila keluar rumah berdandan berjam-jam dengan sedemikian moleknya,
tapi kalau di dalam rumah, di depan sang suami yang seharusnya mendapatkan
pelayanan yang menyenangkan, justru biasa-biasa saja bahkan kerap kali rambutnya
acak-acakan, bau badan tak sedap dianggap tidak masalah, penampilan
menjengkelkan sudah hal yang lumrah, demikian seterusnya. Ini memang kenyataan
yang tak bisa dipungkiri lagi. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala menunjukkan kita semua ke jalan yang
benar.
Tapi
jangan difahami penjelasan di atas secara dangkal, sehingga timbul suatu
pemahaman bahwa pakaian wanita harus
hitam saja sebagaimana difahami sebagian wanita komitmen.. Tidak menyerupai
pakaian wanita kafir
Sampai disini , berakhirlah pembicaraan
kita mengenai hakikat jilbab beserta syarat-syaratnya.
Kesimpulannya adalah
sebagai berikut
-
Hendaklah jilbab menutupi seluruh badannya kecuali wajah dan telapak
tangan. Dengan catatan,
apabila seorang menutupi keduanya maka ini jelas lebih suci dan utama
-
Tidak ketat sehingga menggambarkan lekuk tubuh
-
Kainnya harus tebal, tidak tipis dan tidak tembus pandang sehingga menampakkan
kulit tubuh
-
Tidak menyerupai pakaian laki-laki
-
Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
-
Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
-
Bukan pakaian untuk mencari popularitas
-
Tidak diberi parfum atau wangi-wangian.
Semoga bermanfaat dan dapat memberi
hidayah kepada saudariku yang belum berjilbab dan meneguhkan saudariku yang
sudah berjilbab.
Tetap semangat ya..
Menuntut ilmu Dunia akhirat jangan
dikesampingkan..
Harus nomer
wahid…
Semangat…semangatt..
‘Afwan minni
adh dho’if ( Maaf
dari saya yang dho’if/lemah)
Wassalaamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar