Selasa, 27 Mei 2014



Jilbab/Hijab Punuk Unta, Kenapa Dilarang?
Alloh SWT berfirman : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59).

Firman di atas secara jelas memerintahkan perempuan agar menutup auratnya dan berjilbab. Belakangan ini ketika tren hijaber datang, perempuan-perempuan di negeri ini baik yang masih muda dan sekolah, mahasiswi, wanita karir, ibu rumah tangga, dan bahkan artis pun banyak yang merubah penampilan mereka menjadi lebih tertutup. Entah kesadaran dari dalam hati ataukah sebatas mengikuti tren gaya busana muslim terkini, tetapi saat ini kita lebih mudah menjumpai wanita berjilbab di sekitar kita. 

Terlepas dari apapun alasan yang melatar belakangi para perempuan ini berjilbab, fenomena ini sesungguhnya menjadi suatu kemajuan. Kemajuan bagi para perempuan muslim karena pada akhirnya menyadari apa yang menjadi kewajibannya yaitu, menutup aurat. Sayangnya, masih banyak perempuan yang sekedar berjilbab tanpa mengetahui tata cara dan aturan berjilbab yang baik dan benar, yang tentunya sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu masih sering kita temui perempuan yang berjilbab, namun lekuk tubuh masih terpampang jelas, dan masih banyak fenomena lainnya.

Pada postingan kali ini, aku ingin berusaha meluruskan tentang berjilbab yang sesuai dengan syariat Islam yaitu larangan berjilbab menyerupai punuk onta. Tidak ada maksud menggurui, potingan ini aku tulis untuk menshare kepada sesama muslimah agar saling mengoreksi penampilan kita apakah sudah sesuai dengan syariat islam ataukah belum. 


Sebelumnya aku mau menjelaskan jilbab/hijab punuk onta itu seperti apa. Hal ini perlu agar tidak terjadi salah persepsi. Jadi jilbab punuk onta adalah gaya berjilbab dengan bagian kepala belakang menonjol. Tonjolan tersebut bisa dibuat dari efek cepol yang biasanya ada pada inner ninja atau inner topi sebagai dalaman jilbab, bisa juga dari rambut yang sengaja disanggul agar memberikan efek menonjol, ataupun berasal dari sanggul atau jepit dubai yang sengaja dipakai di dalam jilbab.

Sebenarnya bukan kali ini saja aku mendengar atau ditanyai langsung soal jilbab punuk onta ini. Sebagian orang memang tidak sadar tentang hukum dari jilbab/hijab punuk onta tersebut. Masih banyak yang berasumsi berjilbab seperti itu syah-syah saja. Akan tetapi pada kenyataannya berjilbab seperti ini jauh dari syariat islam. Asumsiku ini berlandaskan pada dalil hadist nabi berikut ini.

 “Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,
1.      Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],
2.      dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
Hadist di atas jelas sudah menjawab pertanyaan tentang bolehkah berjilbab seperti punuk onta. Berjilbab menyerupai punuk onta sebenarnya juga enggak nyaman lho. Apalagi bagi perempuan yang aktif kemana-mana mengendarai sepeda motor. Gaya jilbab seperti ini cenderung bikin pusing kepala karena ketika memakai helm kepala kita cenderung terganjal oleh cepol ataupun sanggul yang ada di kepala. Apalagi kalau cepolnya berasal dari rambut kita yang dikucir tinggi dan kencang otomatis dapat menimbulkan sakit kepala karena rambut tertarik dan juga bisa memicu rambut rontok.

Kemudian pertanyaannya adalah apakah kita mengucir rambut ketika berjilbab tidak boleh?? Kalau ini menurut pemahaman aku secara pribadi sih nggak apa-apa. Sebab kalau rambut kita dibiarkan tergerai ketika berjilbab bisa mengganggu kenyamanan dan bahkan bisa keluar dari jilbab kita. Akibatnya ya percuma berjilbab kalau ada buntut rambut kita yang nongol. Hanya saja, dalam mengucir rambut jangan terlalu tinggi atau sengaja dibuat bervolume agar tampak seperti cepol. Cukup kucir secara sederhana dan bila rambut ditekuk ya tekuk alakadarnya jangan terlalu kencang mengucirnya agar tidak menimbulkan efek bervolume seperti cepol sekaligus tidak bikin sakit kepala. 
Sekarang kita sama-sama telah tahu tentang larangan berjilbab gaya punuk onta maka dari itu bagi kita yang masih suka berjilbab seperti ini yuk mulai dihindari. Kalau ada ibu atau saudara perempuan bahkan teman kita yang kayak gini, yuk secara halus kita beri tahu bahwa berjilbab seperti ini dilarang dan hukumannya pun menyerupai seorang perempuan yang meminta cerai yaitu tidak bisa mencium bau surga. Sekedar mencium aja tidak bisa apalagi masuk? Iya kan???
Sumber :