Senin, 10 Februari 2014

Perbedaan Hijab dari Masa ke Masa

        Islam itu indah, islam itu sempurna, islam itu sehat, islam itu gaul. Gaul disini bukan berarti wanita nya yang berpakaian sexy dan ketat. Gaul disini dikatakan karena islam itu mampu mengikuti zaman ke zaman tanpa meninggalkan syariat islam. Karena islam itu mewajibkan para laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat menurut syariat islam dan membedakan muslim dan muslimah dengan makhluk lain. Jika aturan-aturan itu memang terbaik untuk kita kenapa kita susah sekali untuk melaksanakannya?. wanita diwajibkan untuk menutup aurat dan memakai hijab , dengan satu tujuan yaitu menjaga 
kehormatan dan harga diri wanita. Di zaman-zaman sekarang banyak sekali terjadi pelecehan dan pemerkosaan terhadap wanita. Untuk menghindari itu semua cobalah untuk menjaga diri dari hal yang terkecil. Memakai hijab tidak harus mengikuti-ikuti orang lain, dengan alasan karena belum siap dan karena ingin melihatkan rambut yang bagus. Rambut itu memang mahkota wanita, tapi alangkah baiknya jika mahkota itu dijaga dan dipelihara agar tidak hilang dan dicuri oleh oarng yang tidak bertanggung jawab. meski dengan kata suka belum tepat, tetapi dengan kata mencintai itu yang lebih utama. Intinya, suka atau tidak suka, siap atau belum siap, mau tidak mau, hijab itu wajib, harus, dan kudu dilaksanakan. Kalo nunggu hijabnya udah siap, ya pasti kelamaan dan ga bakalan pernah berhijab. Yang betul hijab dulu walaupun belum sempurna. Sambil pelan-pelan diperbaiki sikap dan hatinya, seperti orang jawa bilang “alon-alon asal klakon”. Hehehe Sama saja kaya shalat, kalo kita nunggu khusyuk baru shalat ya ga bakal shalat-shalat. Atau waktu mau sedekah tapi nunggu ikhlas, ya ga bakalan pernah sedekah seumur hidup. Untuk itu, yang paling tepat adalah belajar sambil berjalan.
allah berfirman:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab :59)
Kali ini saya akan membahas tentang hijab pada zaman sekarang. Hijab pada zaman sekarang banyak menggunakan yang segi empat, inner ciput, dan warna yang cerah. Gaya hijab seperti ini tak lekang dari masa ke masa. Masih banyak wanita yang menggunakan jilbab gaya klasik sekalipun trend hijab masa kini telah menjamur. Biasanya jilbab yang banyak digunakan adalah jilab segi empat dari bahan paris maupun katun. Kemudian jilbab tersebut dipasangkan dikepala dgan mempertemukan kedua sisi dan menyematkan peniti atau jarum pentul dibawah dagu. Sesedderhana cara menggunakannya.


Belakangan ini, banyak majalah dan buku-buku yang isinya turorial menggunakan kerudung supaya lebih modis. Mulai dari padu warna bermacam-macam corak , sampai dililit dari leher sampai ke kepala. Tak kalah serunya di pasar banyak tersedia kerudung yang tidak syar’i karena bahan yang digunakan sangat tipis dan transparan, dengan alasan mudah dibentuk berbagai gaya. Harga julanya bervariasi mulai dari 10 ribu sampai 100 ribu. Ini bukan masalah mahal atau tidaknya, tapi syar’i atau enggak. Sangat disayangkan semua itu tidak ada artinya dihadapan Allah. Tidak ada efeknya jika memakai kerudung masih tipis dan transparan, sedangkan fungsi kerudung untuk menutup mahkota rambut dan kepala kita.
Ada juga model jilbab layaknya punduk unta. Para muslimah dengan niat ingin menggulung rambut supaya tidak berserak kemana-mana, tapi malah membentuk tonjolan menyerupai punuk unta. Yang dilakukan ini ternyata haram.
“ada 2 golongan penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: pertama kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia. Kedua ,para wanita yang berpakaian tapi telanjang berlenggak-lenggok, kepada mereka seperti punuk unta yang miring,wanita seperti ini takkan masuk surga dan takkan mencium baunya, walau baunya tercium selamma perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim).

Mari kita perbaiki,Tidak ada kata terlambat, yang ada Kita mau berubah atau tetap pada kondisi hari ini? Bukankah orang-orang yang beruntung itu fase hidupnya bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemarin?